Selasa, 03 November 2015

Pelaksanaan Fungsi Partai Politik oleh Partai Gerindra



Fungsi dan Tujuan Partai Politik Menurut Undang-undang
Keberadaan partai politik di Indonesia membawa pengaruh besar terhadap masyarakat Indonesia untuk melihat kogruensi  janji politiknya yang memberikan penyalur aspirasi kepada masyarakat. Adapun yang menjadi fungsi dan tujuan partai politik antara lain menurut Putra, (2003:15)  fungsi-fungsi  Partai Politik adalah :
  1. Fungsi artikulasi kepentingan adalah suatu proses penginputan berbagai kebutuhan, tuntutan dan kepentingan melalui wakil-wakil kelompok yang masuk dalam lembaga legislatif, agar kepentingan, tuntutan dan kebutuhan kelompoknya dapat terwakili dan terlindung dalam pembuatan kebijakan publik.
  2.  Agregasi kepentingan adalah merupakan cara bagaimana tuntutan-tuntutan yang dilancarkan oleh kelompok-kelompok yang berbeda, digabungkan menjadi alternatif-alternatif pembuatan kebijakan publik.
  3. Fungsi sosialisasi politik adalah suatu cara untuk memperkenalkan nilai-nilai politik, sikap-sikap dan etika politik yang berlaku atau yang dianut oleh suatu  Negara.
  4. Fungsi rekrutmen politik adalah satu proses seleksi atau rekrutmen anggota-anggota kelompok atau mewakili kelompoknya dalam jabatan-jabatan administratif maupun politik.
  5.  Fungsi komunikasi politik adalah salah satu fungsi yang dijalankan oleh partai politik dengan segala struktur yang tersedia, mengadakan komunikasi informasi, isu dan gagasan.
   
Adapun yang menjadi fungsi dari partai politik menurut Simon, dalam Basri (2011:120) adalah sebagai berikut :
  1. Fungsi Sosialisasi politik, ketika seseorang sudah mampu menilai keputusan dan tindakannya.
  2.  Fungsi Mobilisasi politik, adalah fungsi partai untuk membawa warga Negara kedalam kehidupan publik. 
  3. Fungsi Refresentasi politik adalah partai politik yang ikut pemilihan umum dan memenangkan sejumlah suara akan menempatkan wakilnya dalam parlemen.
  4. Fungsi Partisipasi politik adalah dimana tugas partai politik untuk membawa warga Negara agar aktif dalam kegiatan politik.
  5. Fungsi Legitimasi sistem politik adalah mengacu pada kebijakan partai politik mendukung dan mempercayai kebijakan pemerintah yang meliputi kebijakan publik maupun eksistensi sistem politik.
  6. Fungsi Aktivitas dalam sistem  politik adalah menjabarkan programnya dan menyiapkan anggotanya untuk menjalankan program tersebut.
  7. selain itu parpol juga dapat memberikan Pelayanan Publik kepada masyarakat.
Sedangkan dalam Undang-undang  Nomor.2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik (pasal 11) menyatakan   Partai Politik berfungsi sebagai sarana :
  1. Pendidikan Politik bagi anggota dan masyarakat luas agar menjadi warga Negara Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
  2. Penciptaan iklim yang kondusif  bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat;
  3. Penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik  masyarakat dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan Negara;
  4. Partisipasi politik warga Negara Indonesia ; dan
  5. Rekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan politik melalui mekanisme demokrasi dengan memperhatikan kesetaraan dan keadilan gender.

Dengan demikian dapat diketahui, bahwa partai politik memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai sarana pendidikan politik, artikulasi politik, komunikasi politik, sosialisasi politik, agregasi politik, dan rekrutmen. sehingga partai politik mempengaruhi sistem politik untuk pencapaian Negara yang demokratis dan warga Negara masyarakat Indonesia akan memiliki kesadaran dalam kehidupan berpolitik.

Jadi dapat dikatakan bahwa peranan partai politik adalah sebagai sarana untuk menghimpun aspirasi, artikulasi dan agregasi kepentingan yang dilakukan kepada masyarakat untuk mencapai tujuan yang diinginkan yaitu untuk mempengaruhi pembuatan kebijakan publik. Selain memiliki fungsi,  partai politik juga mempunyai tujuan, dimana tujuan partai politik adalah mewujudkan cita-cita bangsa, mengembangkan kehidupan demokrasi bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dengan adanya partai politik ini masyarakat Indonesia semakin mengenal pendidikan politik yang diberikan partai politik kepada masyarakat.
Adapun tujuan dari partai politik seperti yang tercantum dalam Undang-undang Nomor. 2  Tahun 2008 pasal 10 Ayat 1-3 tentang  Partai Politik  yang menunjukkan  tujuan dari partai politik yakni tujuan partai politik tersebut dibagi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum partai politik  adalah :
  1. Mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945;
  2. Menjaga dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
  3. Mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila dengan menjunjung  tinggi   kedaulatan  rakyat   dalam  Negara Kesatuan  Republik Indonesia; dan
  4.  Mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Secara khusus tujuan dari partai politik adalah :
  1. Meningkatkan partisipasi politik anggota dan masyarakat dalam rangka penyelenggaraan kegiatan politik dan pemerintahan;
  2. Memperjuangkan cita-cita Partai Politik  dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; dan
  3.  Membangun etika dan budaya politik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Jadi fungsi dan tujuan partai politik dapat disimpulkan sebagai organisasi resmi penyalur  aspirasi  masyarakat  yang  memiliki  kekuatan  politik, ikut  menentukan  proses pembentukan  kekuasaan  pemerintah secara legal (diakui  berkekuatan  hukum)  mempunyai hak beraktifitas  merebut  dan mempertahankan  kekuasaan  politik.

Dalam artikel ini akan membahas tentang partai gerindra dalam menjalankan fungsinya sebagai partai politik.
Partai Gerindra melakukan rekruitmen secara terbuka seperti yang dilakukan di kota Malang, Partai Gerindra membangun institusi pengkaderan yang mandiri guna menjamin berlakunya dan berjalannya proses sirkulasi dan regenerasi  politik secara sehat dan demokratis. Kaderisasi yang dilakukan oleh DPC Partai Gerindra dilakukan dengan Membentuk organisasi-organisasi sayap seperti KIRA,GEMIRA, SATRIA, KESIRA, PIRA dan TIDAR, membentuk figur tokoh nasional maupun lokal seperti Prabowo Subianto dan tokoh-tokoh lokal yang lain, menghimpun, merumuskan dan memperjuangkan aspirasi rakyat dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan negara, menyerap, menampung, menyalurkan dan memperjuangkan aspirasi rakyat serta meningkatkan kesadaran politik rakyat dan menyiapkan kader-kader dengan memperhatikan kesetaraan dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan  bernegara, dan membangun jaringan mulai DPP hingga Ranting

Materi yang disampaikan dalam diklat atau Pendidikan dan Pelatihan kader ini berbasis semi militer sehingga sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh partai sesuai Anggaran Rumah Tangga tentang kader yakni setiap kader wajib memiliki kemapuan mental ideologi yang baik, memilki penghayatan terhadap visi, misi dan manifesto perjuangan partai, sehingga mampu berprestasi, serta memiliki dedikasi, disiplin, loyalitas, militansi terhadap partai, tidak tercela dan memilki jiwa kepemimpina dan mampu mandiri. serta untuk lebih menguatkan materi-materi ini ditunjuk orang-orang dari kalangan militer sebagai pembina diklat atau pendidikan dan pelatihan kader ini. Sukses atau tidaknya sebuah partai politik dapat diukur dari kesuksesannya dalam  proses kaderisasi yang dikembangkannya. Wujud dari keberlanjutan partai politik adalah munculnya kader-kader yang memiliki kapabilitas dan komitmen terhadap dinamika  partai politik untuk masa depan. Partai Gerindra dapat dikatakan baru dalam perpolitikan Indonesia tetapi Partai Gerindra sudah mampu mewujudkan kader-kader yang memiliki kapabilitas dan komitmen

Saran
Berdasarkan hasil beberapa sumber mengenai Proses Kaderisasi Partai Gerindra, terdapat beberapa kekurangan dalam menjalankan fungsi pendidikan politik atau kaderisasi. Oleh karena itu Penulis memberikan dua rekomendasi
.  Pertama
Pendidikan dasar umum yang mengandung konotasi bahwa pengkaderan ini menjadi ladang bagi penemuan dan pembentukan kader-kader organisasi yang siap mengisi posisi struktural pada hirarki kerja dalam tubuh partai Gerindra, berarti penamaan kaderisasi awalnya lebih pada dimensi administrasi-organisasi dari pada dimensi sosial-kemanusiaan. Seharusnya kaderisasi untuk kepentingan khusus, kaderisasi ini akan  berhubungan dengan fungsi dan peran partai Gerindra, sehingga selanjutnya institusi kaderisasi tidak hanya mengandalkan ketrampilan dan manajemen administrasi-organisasi, tetapi lebih jauh dari itu, harus mempu membangun paradigma berfikir dan  berkarya ke arah orientasi aksi social berdasarkan ideologi partai Gerindra. Membangun kesadaran tanggung jawab dan sensibilitas sosial. Mampu merespon setiap perkembangan

aktualita social-masyarakat dengan segala dimensinya yaitu menyediakan pemimpin bagi  bangsa.
 Kedua
Perlu dipikirkan bersama format kurikulum pendidikan dan pelatihan yang rekonstruktif dan progresif. Belakangan ini, sudah dimulai upaya ke arah kaderisasi yang  berorientasi pada karya dan aksi social dalam level general, berupa penumbuhan dan stimulasi etos intelektual dan sosial, bersamaan dengan format dan mekanisme yang komprehensif dan mapan guna memunculkan kader-kader yang tidak hanya mempunyai kemampuan dibidang manajamen organisasi, tapi yang lebih penting adalah tetap  berpegang pada komitmen sosial dengan segala dimensinya Jadi, bagaimana menggabungkan atau menemukan konvergensi yang ideal antara aktifitas berpikir (belajar) sebagai entitas anggota partai Gerindra dan aktifitas social sebagai aktualisasi dari nilai-nilai tekstual-normatif. Dengan kata lain, harus ditemukan titik keseimbangan antara nilai-nilai tekstual-normatif tadi dengan realitas-konstektualnya. Pada titik inilah, kaderisasi yang diharapkan dari partai Gerindra dapat menemukan relevansi sejarahnya.
Jadi dapat dikatakan bahwa partai Gerindra telah melaksnakan fungsinya sebagai partai politik meskipun belum maksimal.
terimakasih sumber 
https://www.academia.edu/11774925/PROSES_KADERISASI_PARTAI_GERINDRA_DI_KOTA_MALANG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar